Bantuan Presiden Ramai Dipersoalkan, Dede Budhyarto: Ini Cara Negara Jaga Transparansi

3 days ago 19

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Komisaris PT Pelni, Kristia Budiyarto, angkat suara terkait polemik tulisan “Bantuan Presiden untuk Korban Bencana Alam” yang ramai dipertanyakan publik di media sosial.

Dikatakan Dede, sapaannya, penggunaan identitas resmi pada bantuan logistik merupakan prosedur standar yang sudah berlangsung sejak beberapa pemerintahan sebelumnya.

“Setiap Presiden RI, dari era SBY, Jokowi, sampai Prabowo, selalu punya anggaran operasional untuk bantuan kemanusiaan,” ujar Dede di X @kangdede78 (4/12/2025).

Ia menuturkan, pencantuman label pada karung beras, paket logistik, maupun goodie bag bukan hal baru dan memiliki tujuan penting dalam penyaluran bantuan di lapangan.

“Goodie bag, karung beras, tas logistik, semuanya memang dicetak resmi sebagai identitas bantuan negara," Dede menuturkan.

"(Tujuannya) agar mudah dipilah di gudang, tidak disalahgunakan, tidak dicatut pihak lain,” tambahnya.

Dede bilang, identifikasi resmi pada paket bantuan bukan bentuk pemborosan anggaran, melainkan bagian dari sistem pengawasan agar distribusi lebih tertib dan terukur.

“Ini bukan buang-buang anggaran, ini standard procedure. Jadi bukan sesuatu yang perlu dipersoalkan, justru ini memastikan bantuan tersalurkan secara akuntabel dan transparan,” tegasnya.

Sebelumnya, Warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang terdampak bencana hidrometeorologi, telah menerima bantuan sembako dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Bantuan tersebut disalurkan melalui Kepala Korong atau Ketua RT agar pembagiannya merata kepada seluruh warga yang membutuhkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |