Fajar.co.id, Makassar — Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Tahun 2025. Sebuah agenda strategis untuk menumbuhkan generasi penulis muda yang mampu menghasilkan karya sastra bermutu dengan fondasi budaya daerah.
Kegiatan ini dipimpin oleh Amriani H., S.S., M.A., Ketua Tim Kerja Perlindungan Bahasa dan Sastra Balai Bahasa Sulsel.
Sebanyak 16 peserta FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) kategori Cerita Pendek dari jenjang SD dan SMP ikut serta dalam kemah ini, didampingi oleh 16 guru pendamping. Seluruh peserta dipersiapkan mengikuti rangkaian bimbingan intensif untuk melahirkan cerpen yang layak baca, bernilai sastra, dan dapat dinikmati oleh pembaca luas.
"Salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah menerbitkan buku kumpulan cerpen karya para peserta, sebagai bentuk konkret pelestarian bahasa daerah melalui karya kreatif. Cerpen yang ditulis akan mengangkat tema-tema kearifan lokal sesuai bahasa ibu masing-masing peserta," ujar Amriani, di Mercure Hotel, Kamis (20/11/2025).
Untuk menunjang proses kreatif tersebut, peserta akan menerima materi dan bimbingan teknis dari empat narasumber berpengalaman dan berkualifikasi pakar, yaitu: Elvira; Sabir (Gege Mappangewa); Adi Arwan Alimin; dan Saharuddin.
Narasumber akan memberikan pendampingan yang intens selama kegiatan, mencakup teknik menulis, penguatan tema lokal, dan penguasaan bahasa daerah sebagai medium ekspresi sastra.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Toha Machsum, M.Ag., menegaskan bahwa seluruh peserta berkesempatan untuk belajar langsung dari para ahli.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































