FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Utusan Khusus Australia Bidang HAM Internasional, Hon Mark Dreyfus KC, menyatakan dukungan terhadap Indonesia apabila mengajukan diri sebagai Ketua Dewan HAM PBB.
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan bersama Wakil Menteri Hak Asasi Manusia RI, Mugiyanto, di Canberra, kemarin.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Dubes RI untuk Australia Siswo Pramono, Staf Khusus Menteri HAM Stanislaus Wena, serta jajaran Kemenkumham dan KBRI Canberra.
Dari pihak Australia, hadir perwakilan Kementerian Luar Negeri serta Human Rights Branch Department of Foreign Affairs and Trade.
Di awal pertemuan, Mark Dreyfus menyampaikan belasungkawa atas bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ia menekankan pentingnya memperkuat hubungan kedua negara setelah pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan PM Anthony Albanese.
"Pertemuan antara Presiden Prabowo dengan PM Albanese harus ditindaklanjuti dengan kerja sama yang nyata terutama dalam bidang pemajuan HAM," ujar Mark dikutip pada Jumat (5/12/2025).
Adapun Mugiyanto menjelaskan peran Kementerian HAM sebagai pelaksana langsung mandat Presiden dalam bidang hak asasi manusia.
Ia menegaskan bahwa hal ini sejalan dengan visi Astacita, khususnya poin penguatan Pancasila, demokrasi, dan HAM.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus memperluas edukasi HAM kepada aparat negara, masyarakat, serta pelaku usaha.
Termasuk menyusun langkah menuju ratifikasi OPCAT sebagai komitmen terhadap pencegahan penyiksaan, serta merumuskan revisi UU HAM yang telah berlaku 26 tahun.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































