Asep Iriawan Sentil Danantara: Dana Sementara untuk Saudara-saudara

1 day ago 8
Pengamat hukum pidana Asep Iwan Irawan Pengamat hukum pidana Asep Iwan Irawan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum pidana Asep Iwan Iriawan mengkritisi kondisi penegakan hukum di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan perekonomian dan ketimpangan sosial.

Dikatakan Asep, kepercayaan terhadap hukum menjadi faktor kunci dalam stabilitas masyarakat, namun saat ini kepercayaan tersebut semakin memudar.

"Penegakan hukum tergantung kepercayaan, kita bagi dua untuk bawah dan atas," ujar Asep saat hadir di salah satu tv swasta, dikutip pada Selasa (1/4/2025).

Ia menyoroti bahwa kondisi ekonomi yang memburuk berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

Hal ini dapat terlihat dari menurunnya jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ketika ekonomi tidak baik-baik saja, artinya daya beli masyarakat kurang. Ditunjukkan sekarang ketika mudik, harusnya 240 juta (seperti tahun lalu), sekarang 100 juta tidak pulang," jelasnya.

Asep juga mengaitkan kondisi ekonomi dengan potensi peningkatan kriminalitas.

"Ketika daya balik kurang, artinya orang butuh perut. Ketika butuh, jadi kriminalisasi untuk kepentingan perutnya," tambahnya.

Dalam kritiknya terhadap sistem hukum, ia menyinggung bagaimana banyak kasus besar tidak terselesaikan hingga ke akar permasalahannya.

Ia mencontohkan kasus-kasus seperti pengelolaan sumber daya alam dan persoalan di Mahkamah Agung yang hanya menghasilkan perubahan pemain tanpa penyelesaian nyata.

"Pagar laut, hanya di lurah. Sampai di belakangnya tidak selesai. Timah juga hanya selesai sampai di situ. Hanya ganti pemain, kemudian di Mahkamah Agung, kasus-kasus tidak selesai," ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |