
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar Ilmu Komunikasi Politik, Henri Subiakto kembali berkomentar terkait aksi Indonesia Gelap yang beberapa hari ini digelar mahasiswa seluruh Indonesia.
Aksi ini dimulai sejak 18 Februari hingga 21 Februari 2025 kemarin.
Henri Subiakto mengungkit kemungkinan sejarah kelam rusuh 1998 akan kembali terulang.
“Mungkinkan sejarah kelam rusuh 1998 akan kembali berulang?,” kata Henri Subiakto dalam akun X pribadinya, Sabtu, (22/2/2025).
Menurutnya, krisis politik takkan cukup menyadarkan rakyat untuk melakukan gerakan massal kecuali dibarengi adanya krisis ekonomi yang menjerat rakyat hingga kesulitan membeli kebutuhan pokok.
“Tanpa ada krisis ekonomi yg parah, rakyat akan tetap business as usual dan sekedar nggerundel ngeluh sana sini,” tuturnya.
“Tapi jika krisis ekonomi melanda, berbarengan dengan kekecewaan politik yang tinggi, maka kemungkinan rusuh bisa saja terjadi. Itulah yang mengkhawatirkan karena untuk recovery-nya butuh waktu dan effort yang lama,” tandas Prof Henri.
Diketahui, aksi Indonesia gelap merespons berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tak berpihak kepada rakyat.
Seperti polemik pagar laut yang hingga saat ini hanya menyeret aparatur desa, polemik LPG 3 Kg yang dikeluarkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, hingga terkait efisiensi anggaran.
Selain itu, sempat juga aksi adili Jokowi bergema. (*)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: