
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menyebut, sedikitnya 1.200 personel gabungan kerahkan untuk memberikan pengamanan pada aksi unjuk rasa, Jumat (21/2/2025).
Hal ini diungkapkan Arya usai melakukan pemantauan langsung aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulsel dan beberapa titik aksi lainnya di kota Makassar.
"Jumlah personel dari Polrestabes, Polsek, Polda, dan lain-lain itu jumlahnya 1.200 personel," ujar Arya di lokasi, Senin malam.
Dikatakan Arya, lebih dari seribu personel yang dikerahkan itu disebar di beberapa titik aksi.
"Ini kita sebar di titik-titik mahasiswa melakukan unjuk rasa. Termasuk UNM," ucapnya.
Lebih lanjut, Arya menuturkan bahwa pada aksi ini massa dari beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah kampus di hanya berfokus di DPRD Sulsel.
"Mahasiswa yang melakukan unjuk rasa, fokusnya di DPRD Sulsel tapi sudah diterima dengan baik oleh ketua DPRD," sebutnya.
"Ada beberapa tuntutan yang disampaikan, sudah diterima dan ditindaklanjuti oleh pimpinan DPRD," tandasnya.
Mengenai mahasiswa yang masih bertahan di Jalan AP Pettarani- Pendidikan, Arya mengisyaratkan bahwa tindakan yang diberikan lebih ke sisi humanis.
"UNM masih turun, kita lihat dulu aspirasinya apa, mau ketemu dengan siapa, kita lihat dulu," pungkasnya.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 20.04 Wita, bentrokan antara warga dan mahasiswa tidak terhindarkan. Memaksakan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar.
Mahasiswa yang menjadikan tembok kampus sebagai tameng pun dipukul mundur warga setempat yang merasa geram akses jalannya diputus hingga malam.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: