
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu keaslian ijazah Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi terus menjadi pembicaraan hangat belakangan ini.
Terbaru, pakar telematika, Roy Suryo, menanggapi pernyataan politisi senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi.
Dalam pernyataan Beathor, muncul sederet nama yang dinilai memiliki keterkaitan dengan dokumen pendidikan Presiden ke-7 RI tersebut.
Dalam pemaparan Beathor yang kemudian dikutip oleh Roy, dua nama mencuat sebagai sosok penting dalam kisruh ijazah Jokowi, yakni Widodo dan Dani Iskandar.
Keduanya termasuk dalam jajaran yang disebut sebagai bagian dari “Tim Jakarta”, yang disebut-sebut berperan dalam proses yang masih dipertanyakan keabsahannya.
Menpora di era Presiden Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada bantahan langsung dari nama-nama tersebut terkait tudingan Beathor.
Hanya ada pernyataan dari Andi Widjajanto yang juga merupakan mantan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi 2014. Namun ia pun tidak menampik apa yang dibeberkan Beathor.
“Sikap kehati-hatian itu bisa dimaklumi, terutama karena beberapa dari mereka adalah mantan pejabat negara. Namun tidak adanya penolakan eksplisit justru memberi ruang tafsir liar di masyarakat,” ujar Roy kepada fajar.co.id, Jumat (20/6/2025).
Roy juga menyinggung keterkaitan isu ini dengan keberadaan Universitas Pasar Pramuka (UPP), yang oleh Beathor disebut sebagai sumber ijazah yang tidak resmi.
Ia mengingatkan bahwa sejak dekade 1970-an, kawasan Pasar Pramuka telah dikenal sebagai tempat jasa pengetikan hingga penjilidan dokumen akademik sekaligus diduga kuat menjadi lokasi praktik pembuatan ijazah palsu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: