Waspada Child Grooming, Bercermin dari Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron

17 hours ago 3

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Child grooming merupakan suatu proses dimana seorang individu dewasa membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak atau remaja dengan tujuan mengeksploitasi mereka secara seksual, emosional, atau fisik.

Proses ini sering kali dilakukan secara bertahap dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, baik melalui interaksi langsung maupun melalui platform online.

Menurut psikolog, terdapat lima tahapan yang biasanya dilakukan oleh pelaku dalam proses child grooming:

  1. Pelaku cenderung menargetkan anak yang dianggap rentan atau memiliki rasa percaya diri rendah.
  2. Berusaha mendekati korban dengan menunjukkan perhatian, kasih sayang, dan dukungan.

Mereka mungkin memberikan hadiah atau bantuan untuk mendapatkan kepercayaan anak serta orang tua atau pengasuhnya.

  1. Kemudian, memenuhi kebutuhan emosional atau materi korban untuk menciptakan ketergantungan.
  2. Selanjutnya, Memisahkan anak dari orang tua, teman, dan orang dewasa tepercaya lainnya untuk mengurangi pengaruh luar dan memperkuat hubungan dengan pelaku.
  3. Setelah mendapatkan kepercayaan anak, pelaku mulai melakukan pelecehan seksual secara bertahap dan meminta anak untuk merahasiakan apa yang terjadi.

Dampak negatif dari child grooming antara lain:

  • Secara psikologis, yakni anak akan mengalami rasa malu, bersalah, kebingungan, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
  • Masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.
  • Kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dan ketidakpercayaan terhadap orang lain.

Dengan demikian, orang tua perlu mewaspadai tanda-tanda berikut yang mungkin menunjukkan bahwa anak mengalami child grooming:

  1. Memiliki hubungan yang cukup dekat dengan orang dewasa yang jauh lebih tua.
  2. Sering membicarakan sosok orang dewasa tersebut seolah-olah mereka adalah teman akrab.
  3. Menghabiskan banyak waktu bersama orang dewasa tersebut, sampai mengabaikan kewajibannya sehari-hari.
  4. Tidak lagi menghabiskan waktu dengan teman-temannya, menciptakan jarak dalam hubungan sosial mereka.

Untuk melindungi anak dari bahaya child grooming, orang tua dapat mengambil langkah-langkah berikut:

  • Ajari anak tentang pentingnya berbicara dengan orang tua jika merasa tidak nyaman atau menghadapi situasi yang mencurigakan. Selain itu, mengajarkan anak tentang batasan yang sehat dan ruang pribadi sejak dini.

Perhatikan penggunaan internet pada anak, karena child grooming bisa juga terjadi melalui internet.

  • Orang tua sangat perlu untuk mengetahui siapa teman anak-anaknya dan memperhatikan bagaimana hubungan sosial ataupun pertemanannya.

(Besse Arma/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |