Tanggapi RUU TNI dan Pernyataan Jenderal Maruli, Peneliti ISEAS: Multifungsi TNI Ini untuk Kepentingan Siapa?

6 hours ago 5

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti ISEAS, Made Supriatma, turut menanggapi Revisi UU TNI yang saat ini menjadi perhatian publik.

Ada pun poin utama yang disoroti Made Supriatma yakni adanya lontaran kalimat Jenderal Maruli Simanjuntak, yang dinilai menyakiti rakyat.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak merespons para pengkritik revisi UU TNI dengan menyebut mereka sebagai otak-otak kampungan.

"Jadi tidak usah ramai ribut-ribut di media, ini itu lah, orde baru lah, tentara dibilang hanya bisa membunuh dan dibunuh. Menurut saya, otak-otak (pemikiran) seperti ini, kampungan menurut saya," ujar Maruli dilansir dari YouTube.

Made Supriatma menggarisbawahi kalimat "Otak-otak Kampungan". Melalui akun Facebook miliknya @madesupriatma, dia mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan pengesahan RUU TNI yang kesannya dilakukan secara terburu-buru serta tertutup, dan juga respons dari Maruli Simanjuntak.

Dengan melampirkan Unggahan X dari akun milik @MawaKresna, yang ikut melontarkan kritik terhadap Maruli Simanjuntak, disertakan postingan foto berisi data ihwal TNI.

"Mohon maaf nih pak Maruli, TNI aja beli celana dalam masih pakai uang rakyat, ya masa mengkritik dan menolak dwi fungsi TNI malah dikatain kampungan. Orang kampung pun punya kontribusi beliin celana dalam prajurit TNI. #TolakRevisiUUTNI #TolakDwifungsiABRI," keterangan X milik @MawaKresna.

Adapun tulisan foto yang dibagikan pada akun X @MawaKresna berbunyi.

"Beli celana dalam aja masih pakai duit rakyat, tapi dikritik malah ngatain rakyat kampungan. Data LKPP 2025 menunjukkan TNI melaksanakan pembelian celana dalam melalui e-katalog dengan anggaran Rp170juta. #TolakRUUTNI," tulis caption di foto tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |