Soal Pencopotan Gus Yahya, Rais Syuriyah PWNU Jateng Merespons Begini

9 hours ago 4
Rais Syuriyah PWNU Jateng Ubaidillah Shodaqoh. Foto: Akun Instagram @pondokbugenalitqon_semarang

FAJAR.CO.ID, SEMARANG -- Kabar pencopotan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf ramai beredar. Tokoh NU di daerah pun sudah mengetahui kabar tersebut.

Diketahui, pencopotan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU diketahui setelah beredar Surat Edaran Nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang menyatakan Yahya Cholil Staquf tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU terhitung mulai 26 November 2025 pukul 00.45 WIB.

Surat edaran yang ditandatangani Wakil Rais Aam Afifuddin Muhajir dan Katib Syuriyah Ahmad Tajul Mafakhir itu diterbitkan di Jakarta.

Dokumen tersebut ditujukan kepada Pengurus Besar Pleno, Pengurus Wilayah NU se-Indonesia, Pengurus Cabang NU se-Indonesia, serta Pengurus Cabang Istimewa NU sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025.

Keputusan tersebut turut memicu respons dari sejumlah kiai. Pengasuh Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon Semarang sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jateng, Ubaidillah Shodaqoh menyatakan belum dapat memberikan tanggapan karena masih menunggu informasi lengkap.

“Saya belum membaca (putusan pemberhentian Gus Yahya, red). Belum saget (bisa, red) merespons,” ujar Kiai Ubaid, sapaan karibnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (26/11).

Ubaid menilai tarik menarik di pucuk pimpinan PBNU yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. “Ya itu dinamika jam‘iyah, jadi ya biasa. Kalau ada persoalan, ya diselesaikan di PBNU. Ada mustasyar, ada mekanismenya,” ujarnya.

Kiai Ubaid menilai penyelesaian persoalan harus dilakukan dengan cara yang baik dan sesuai aturan. Pihaknya tak mau berspekulasi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |