
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) membuka peluang kerja besar-besaran bagi para lulusan sarjana dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sedikitnya 90.000 tenaga kerja dibutuhkan untuk mengisi posisi strategis di 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Jadi 90.000 lapangan pekerjaan terbuka buat sarjana-sarjana kita yang fresh graduate,” ujar Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (13/5/2025).
Tigor menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga kerja tersebut mencakup tiga posisi utama, dengan fokus pada lulusan dari jurusan gizi dan akuntansi.
Setiap satuan pelayanan akan diisi oleh satu ahli gizi dan satu akuntan. Kriteria usia yang dibutuhkan berkisar antara 22 hingga 30 tahun.
“Jadi satu ahli gizi per satu satuan pelayanan (SPPG), berarti 30.000 ahli gizi nanti. Plus satu lagi nanti itu akuntan, lulusan akuntansi per satu satuan pelayanan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tigor menekankan bahwa Program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan status gizi masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak perekonomian daerah.
Menurutnya, kehadiran 30.000 unit SPPG akan mendorong permintaan bahan pangan lokal, sekaligus membuka peluang baru bagi sektor pertanian dan UMKM di pedesaan.
“Karena yang tadi, membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk membeli bahan pertanian di desa-desa. Kemudian juga membuat para pelaku pertanian itu jadi semangat,” kata Tigor.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: