
FAJAR.CO.ID, JABAR -- Lokasi pemusnahan amunisi di kawasan pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menjadi tempat 13 orang meninggal dunia, disterilkan dari sipil dengan penjagaan ketat oleh personel TNI, polisi, dan dipasang rambu bahaya pada Selasa.
Panglima Kodam (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman yang meninjau langsung lokasi peledakan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk Garut membenarkan bahwa lokasi peledakan sudah steril dari aktivitas warga dan pihak lainnya.
"Sudah steril," kata Pangdam Siliwangi setelah menemui keluarga korban ledakan di RSUD Pameungpeuk pada Selasa siang.
Lokasi pemusnahan amunisi kedaluwarsa ini sekarang mendapatkan pengamanan dari sejumlah personel TNI dan Polri, terutama di jalan utama yang mengarah ke lokasi peledakan.
Tempat peledakan amunisi yang menjadi tempat 13 orang tewas ini cukup jauh dari pemukiman, terletak di pesisir pantai, beberapa kilometer dari Jalan Raya Lintas Selatan Jawa Barat.
Untuk mencapai lokasi peledakan tersebut, pengunjung harus melewati area perkebunan yang cukup luas, yang berujung di tepi pantai wilayah Desa Sagara, Kecamatan Cibalong.
Salah seorang warga setempat, Asep, mengatakan bahwa pemusnahan amunisi kedaluwarsa ini bukan pertama kalinya dilakukan di lokasi tersebut, dan sudah sering dilakukan dengan jarak yang jauh dari pemukiman.
"Paling dekat itu sekitar satu kilometer," katanya.
Sebelumnya, peledakan amunisi kedaluwarsa dilakukan pada Senin (12/5/2025) pagi, yang menyebabkan 13 orang tewas, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat anggota TNI akibat ledakan amunisi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: