Kontroversi RUU TNI, Putri Gus Dur: Fokus Saja Pertahanan Negara dan Tidak Tergoda Masuk Ranah Sipil

7 hours ago 6
Direktur Wahid Foundation Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid)

FAJAR.CO.ID -- Perluasan kewenangan TNI mengisi jabatan sipil dalam RUU TNI mendapat penolakan banyak pihak. TNI diminta untuk fokus saja pada persoalan pertahanan negara ketimbang tergiur mengisi berbagai jabatan sipil.

Direktur Wahid Foundation Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) meminta TNI tetap memiliki semangat tidak terjun dalam ruang-ruang sipil dan politik secara langsung.

Salah seorang putri Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menilai rakyat memberi apresiasi besar pada profesionalitas TNI menjaga pertahanan negara dan tidak tergoda masuk ke dalam ruang sipil dan politik.

"Kita berharap TNI bisa fokus berkonsentrasi dalam persoalan pertahanan negara dan tidak tergoda untuk masuk ke ranah-ranah sipil. Itu bisa membawa kerancuan dalam kualitas berdemokrasi kita," kata Yenni dari rilis resmi dikutip Senin (17/3/2025).

Rakyat Indonesia tidak melarang jika ada prajurit TNI dianggap mampu untuk mengisi jabatan sipil. Namun, Yenni mengatakan, prajurit TNI tersebut harus menanggalkan baju dari dinas keprajuritan.

Menurut Yenni, setiap individu prajurit TNI harusnya sudah memiliki komitmen tersebut yang sudah tertanam dan tersadarkan.

"Kita minta klarifikasi kok ada standar-standar yang berbeda untuk jabatan sipil dengan jabatan-jabatan yang dimiliki oleh TNI, mana jabatan yang membuat seseorang dapat menanggalkan posisinya sebagai anggota TNI aktif dan mana yang harus dipertahankan, ini yang harus saya rasa sebagai masyarakat sipil harus di kritisi," terangnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |