Kampus sebagai Rumah Pemuda: Aktualisasi Diktisaintek Berdampak dan Asta Cita Presiden RI

10 hours ago 5
Prof Budu

Oleh: Prof. Dr. Budu, Ph.D., SpM(K),M.Med.Ed
(Dekan Sekolah Pascasarjana dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas)

Peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober merupakan tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Hari ini menjadi simbol persatuan bangsa di tengah penindasan pada masa kolonialisme. Semangat patriotisme dan kebangkitan bangsa dikobarkan oleh generasi muda yang membuktikan bahwa eksistensi pemuda memiliki kontribusi besar dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Pada tahun 2025, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 membawa semangat perubahan menuju Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera melalui peran generasi muda. Bangsa Indonesia tidak sekadar mengenang sejarah dan ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928, tetapi menjadikannya sebagai refleksi dan koreksi terhadap sejauh mana generasi muda masa kini telah berkontribusi dalam membangun bangsa.

Dalam Pendahuluan Permen Diktisaintek No. 40 Tahun 2025 disebutkan bahwa masa waktu empat tahun ini (2025–2029) merupakan fase strategis bagi Indonesia dalam memperkuat fondasi transformasi pembangunan nasional menuju pencapaian Visi Indonesia Emas 2045. Visi ini menargetkan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi yang berdaulat, adil, dan makmur, dengan lima indikator utama: peningkatan pendapatan per kapita, penurunan ketimpangan, peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM), peningkatan peran global, serta penurunan emisi gas rumah kaca.

Pembangunan SDM unggul menjadi salah satu poin penting dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI. Pada poin keempat Asta Cita dinyatakan: “Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.”

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |