Deddy Corbuzier: Dwifungsi TNI Sudah Dikubur, Arwahnya Sudah Tidak Ada

21 hours ago 3
Deddy Corbuzier dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan, Selasa (11/2/2025). Deddy dilantik langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. (Instagram/@dc.kemhan)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Pertahanan, Deddy Corbuzier menyebut aksi para aktivisi dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang menginterupsi rapat Panja revisi Undang-Undang (UU) TNI di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Sabtu (15/3/2025) adalah tindakan ilegal dan anarkis.

"Kemarin rapat panja revisi UU TNI yang merupakan amanat konstitusi diganggu secara sengaja oleh sekelompok orang yang tidak dikenal dengan cara berteriak-teriak hingga mencoba menerobos masuk ruang rapat secara paksa," kata Deddy Corbuzier melalui rekaman video yang diunggah di media sosialnya, dilansir pada Selasa (18/3/2025).

"Bagi kami gangguan yang terjadi sudah mengarah pada tindak kekerasan anarkis," lanjutnya.

Sebagai Staf Khusus Kementerian Pertahanan, pihaknya selalu menghargai, menghormati dan mempertimbangkan segala macam bentuk kritik dan masukan dari manapun.

Namun yang terjadi kemarin, menurut Deddy, bukan bentuk kritik atau masukan yang membangun tapi merupakan tindakan ilegal dan melanggar hukum yang mengancam sebuah proses demokrasi.

"Rapat kemarin itu resmi, konstitusional, dan tidak lagi membahas hal-hal seperti dwifungsi TNI. Bahkan Bapak Menteri Pertahanan Sjafrie Shamsoeddin sudah menegaskan bahwa dwifungsi TNI sudah dikubur sejak dulu. Arwahnya sudah tidak ada. Bahkan jasadnya pun sudah tidak ada," tegasnya.

Deddy mengatakan, rapat Panitia Kerja (Panja) RUU TNI tersebut dihadiri semua fraksi DPR dengan lengkap untuk memastikan bahwa keputusan diambil adalah suara rakyat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |