
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Elite Partai Demokrat, Andi Arief, angkat bicara terkait polemik keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi yang kembali mencuat ke publik.
Andi menjelaskan bahwa penilaian kelulusan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) seharusnya dapat dilihat secara sederhana.
“Lulus dari UGM itu sederhana, apabila memenuhi salah satu dari tiga hal ini,” kata Andi di X @Andiarief__ (14/4/2025).
Tiga indikator yang dimaksud Andi mencakup, adanya ijazah yang sah, dokumentasi prosesi wisuda, dan bukti keberadaan skripsi di perpustakaan masing-masing fakultas.
“Jika ada salah satu bukti, maka lulus. Itulah pengalaman saya dan kawan-kawan alumni UGM,” jelasnya.
Sebelumnya, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahean, turut menyoroti polemik seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Ia menilai, isu tersebut seharusnya tidak perlu berlarut-larut jika disikapi secara terbuka.
Apalagi, baru-baru ini mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar menantang Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mengungkap data Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi.
"Polemik soal ijazah Jokowi ini kan sebetulnya hal mudah diselesaikan. Mengapa ini berlarut-larut, bertahun-tahun tidak tuntas?," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (10/4/2025).
Dikatakan Ferdinand, penyelesaian mengenai isu keaslian ijazah Jokowi sangat mudah jika ada keinginan untuk mengakhiri.
"Tidak perlu harus si A membantah, teman inilah, inilah, semuanya kan membuat semakin membuat kontroversi di tengah publik," lanjutnya.
Ferdinand mengatakan bahwa apa yang dilakukan Rismon Sianipar merupakan bagian dari mencari kebenaran atas apa yang selama ini diperdebatkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: