
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pernyataan mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kembali menjadi sorotan publik.
Dalam wawancaranya yang beredar luas di media sosial, Ahok mengungkap dugaan praktik korupsi di lingkungan Pertamina Patra Niaga.
Juru bicara PDI Perjuangan, Guntur Romli, menyoroti pernyataan Ahok yang menyebut bahwa meski Jokowi telah membubarkan Petral karena dianggap sebagai sarang mafia migas, justru sejumlah mantan pejabat Petral kini direkrut kembali ke Pertamina Patra Niaga.
"Salah satu poin penting yang dapat ditangkap dari cerita wawancara Ahok adalah, Jokowi bubarkan Petral karena dianggap sarang mafia migas, tapi orang-orang Petral direkrut masuk di Pertamina Patra Niaga," ujar Guntur Romli mengutip pernyataan Ahok.
Salah satu sosok yang disorot adalah Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga saat ini, yang disebut merupakan mantan pejabat Petral.
Lebih lanjut, Guntur merespons Ahok yang mengklaim bahwa selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina telah melaporkan berbagai dugaan korupsi kepada Menteri BUMN, termasuk soal pengadaan migas yang dianggap tidak transparan.
"Ahok sudah lama curiga ini soal kickback. Jumlahnya bisa jutaan dollar per hari," kata Guntur Romli.
Guntur Romli mempertanyakan apakah keberadaan mantan pejabat Petral di Pertamina saat ini merupakan hal yang memang "dipelihara" oleh pihak tertentu.
"Menteri BUMN gak mungkin gak tahu. Pak Menteri, silakan bantah pernyataan Ahok itu," tandasnya.
Oleh karena itu, Guntur Romli mendorong agar persidangan kasus ini dilakukan secara terbuka agar tidak ada intervensi dari pihak-pihak berkepentingan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: