Wakil Rektor Universitas Paramadina: Optimisme Prabowo Harus Dibarengi Sikap Realistis

5 hours ago 4
Presiden Prabowo Subianto sampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Penyampaian Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 membangkitkan optimisme baru bagi perbaikan kondisi bangsa ke depan.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, belanja RAPBN mencapai Rp3.786,5 triliun atau naik 7,3% (yoy), sedangkan pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp3.147,7 triliun atau tumbuh 9,8% (yoy). Dengan postur anggaran tersebut, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,4% (yoy).

Handi Risza, Wakil Rektor Universitas Paramadina, menilai optimisme yang disampaikan Presiden harus diiringi dengan sikap realistis. “Optimisme tersebut tentunya harus dibarengi dengan cara pandang yang tetap realistis dan down to earth,” ujarnya di Jakarta, Senin (18/8/2025).

Menurutnya, lembaga internasional memberikan proyeksi yang lebih rendah. International Monetary Fund (IMF) melalui laporan World Economic Outlook (WEO) Juli 2025 memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2026 sebesar 4,8%.

Hal senada juga disampaikan Bank Dunia melalui Global Economic Prospects (GEP) Juni 2025, yang memproyeksikan pertumbuhan 2026 sebesar 4,8% atau turun 0,3% dari prediksi sebelumnya sebesar 5,1%. Bank Dunia menilai penurunan itu disebabkan oleh meningkatnya ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian kebijakan ekonomi.

Presiden Prabowo menekankan bahwa RAPBN 2026 sebagai rancangan anggaran pertama di bawah pemerintahannya akan difokuskan pada delapan agenda prioritas: ketahanan pangan, ketahanan energi, program makan bergizi gratis (MBG), pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi desa dan UMKM, pertahanan, serta percepatan investasi dan perdagangan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |