Wadah Makanan MBG dari China Diduga Mengandung Minyak Babi, Pakar UGM Ungkap Hal Mengejutkan

5 days ago 15
Senyum Bahagia Anak-anak di Intan Jaya Papua Nikmati Makan Bergizi Gratis

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pakar UGM di bidang analisis kehalalan produk, Prof. Abdul Rohman menguak tabir soal isu wadah makanan atau nampan yang pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ditengarai mengandung bahan berbahaya, termasuk kandungan minyak babi.

Ia menduga kemungkinan kandungan minyak babi dalam pembuatan wadah tersebut dijadikan sebagai komponen pelemas. Nampan tersebut diproduksi di Chaosan, wilayah di timur Guangdong, Tiongkok.

“Bisa saja lemak babi ini dijadikan sebagai komponen pelemas sebagai bahan campuran untuk minyak yang lain, misal minyak mineral,” ungkapnya dilansir dari situs resmi UGM, Jumat (29/8/2025).

Menurut Abdul Rohman, untuk mendeteksi kandungan minyak babi pada sebuah wadah makanan yang diperlukan adalah ekstraksi. “Pertama-tama dilakukan ekstraksi sehingga lemak babi dapat terekstraksi dan selanjutnya dianalisis dengan metode tertentu,” jelasnya.

Adapun metode yang kerap digunakan yaitu dengan menggunakan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor spektrometer massa (GC-MS) untuk mengidentifikasi asam-asam lemak yang ada.

“Asam-asam lemak yang diperoleh dilakukan semacam perbandingan dengan asam lemak yang teridentifikasi dalam lemak babi,” kata Dosen Fakultas Farmasi UGM ini.

Ia menambhkan, selain metode GC-MS, metode yang dapat digunakan adalah dengan LC-HRMS melalui identifikasi penanda lemak babi.

“Metode ini umumnya lebih banyak digunakan oleh para ahli,” ujarnya.

Diketahui, berdasarkan hasil investigasi dari Indonesia Business Post, produksi nampan yang diekspor untuk program MBG asal Chaosan, wilayah di timur Guangdong, diduga mengandung minyak babi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |