
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M. Massardi, angkat suara mengenai batalnya pembacaan surat pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka oleh DPR RI.
Dikatakan Adhie, kegagalan tersebut bukan sekadar dinamika politik biasa, melainkan menunjukkan lemahnya salah satu pilar penopang kekuasaan.
“Surat pemakzulan gagal dibacakan. Kondisi kesehatan pasti membaik. Akhir dari kepura-puraan," kata Adhie di X @AdhieMassardi (26/6/2025).
Ia menegaskan bahwa kekuasaan tidak hanya ditentukan oleh aspek politik semata, melainkan juga harus ditopang oleh tiga pilar utama, politik, hukum, dan moral.
“Dia lupa kekuasaan itu ditopang tiga pilar, politik, hukum, moral. Secara moral sudah lengser begitu surat dikirim,” tegasnya.
Lebih lanjut, Adhie mengingatkan bahwa politik uang masih menjadi ancaman serius terhadap integritas parlemen.
“Tapi bom uang sangat mudah hancurkan politik parlemen. Waspadalah," tandasnya.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tidak memasukkan surat dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPPTNI) terkait usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam agenda Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024–2025.
Dalam sidang yang digelar pada pukul 10.00 WIB tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani hanya membacakan daftar kehadiran anggota dewan dan menyampaikan agenda tunggal, yakni pidato dirinya selaku pimpinan DPR.
Setelah menyampaikan pidato, Puan langsung menutup rapat tanpa menyebutkan atau membacakan surat dari FPPTNI.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: