Permasalahan Sampah Tidak Semua Harus Tumpah di TPA Antang

15 hours ago 7


Oleh : Muhammad Idris Leo (Pemerhati Tata Kota / TGUPP Pemprov Sulsel 2021-2023)

FAJAR.CO.ID — Sudah bagian dari problem kebersihan dan kesehatan lingkungan secara umum, bahwa persampahan masih terus menjadi permasalahan utama. Baik di kota-kota skala kecil, kota-kota besar dan terutama pada kota-kota metropolitan dan megapolitan. Dari waktu ke waktu dan dari satu pemerintahan ke pemerintahan lainnya hingga pada pemerintahan saat ini, permasalahan persampahan di Kota Makassar dengan status kluster Kota Metropolitan (penduduk lebih dari 1 juta jiwa), masih menunjukkan dinamika permasalahan yang makin kompleks.

Akumulasi permasalahan tersebut, antara lain disebabkan oleh faktor pengelolaannya yang belum efektif, faktor keterbatasan kuantitas dan kualitas sumber daya, faktor peralatan dan armada angkutan maupun faktor suprastruktur dan infrastruktur lainnya, termasuk faktor biaya. Yang mana jika mengacu pada standar ideal sistem pengelolaan persampahan, maka dapat dicermati penerapan strateginya belum sepenuhnya menyeluruh dan berkelanjutan, meskipun sejauh ini berbagai upaya-upaya penanganan telah dilaksanakan. Ketidakmaksimalan ini jelas terlihat dengan kewalahannya model konvensional (kumpul, angkut, buang) atau terapan pola “sanitary landfill” yang makin sempit lahannya menjadikan over capacity dan ini berimplikasi langsung, menggunungnya sampah di TPA Antang.

Rerata produksi sampah masyarakat diperkotaan (orang/hari) adalah 0,5 kg - 1.2 kg. Jika jumlah penduduk Kota Makassar dikisaran 1,5 juta jiwa, dan mereka nyampah dengan rerata 0,7 kg, maka total produksi sampah setiap hari di Kota Makassar bisa mencapai sekitar 1.100 ton. Kondisi ini akan terus bertambah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Karenanya tentu sangat diperlukan langkah preventif penanganannya yang tepat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |