Pembelajaran Mendalam Bukan Garis Final

5 hours ago 7
Ilustrasi. (INT)

Oleh: Saharuddin
(Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah)

Dalam naskah akademik pembelajaran mendalam (selanjutnya ditulis PM), PM didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

PM sebagai pendekatan menggandeng kata memuliakan yang perlu dipahami, didalami dan ditaati oleh para pendidik yang akan menggunakan pendekatan ini dalam pembelajaran dan pendidikan murid.

Memuliakan ini erat kaitannya dengan paradigma memanusiakan dan mindset bahwa murid adalah manusia dengan hak yang sama persis dengan orang dewasa yang butuh dihormati dan diperlakukan setara, bukan mentang-mentang tubuh mereka kecil dan berusia muda kita jadi memandang mereka adalah manusia mini dengan hak yang mini(m) pula.

Sehingga relasi yang terjalin antara guru-murid bukanlah relasi transaksional dan otoritatif, melainkan relasi yang lebih kolaboratif dan partisifatif.

Mindset inilah yang kemudian akan bergerak spiral menyentuh ranah knowset dan skillset untuk memungkinkan terciptanya suasana belajar dan proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna dan menggembirakan sebagaimana dalam definisi PM pada naskah akademiknya.

Penting pula kita menggarisbawahi ke-holistik-an dari pendekatan ini yang tidak hanya melulu mengenai oleh pikir (intelektual) tetapi juga olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |