Muchlis A Rofik Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Tiba-tiba Kita Kehilangan NU dan Muhammadiyah

21 hours ago 4

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Jurnalis Muchlis A Rofik menyebut Indonesia seperti kehilangan dua Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan terbesarnya. Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

“Baru kerasa, tiba-tiba kita kehilangan NU dan Muhammadiyah,” kata Muchlis dikutip dari unggahannya di X, Selasa (10/6/2025).

Hal tersebut, ia ungkapkan menanggapi pernyataan Keuskupan Timika. Terkait persoalan tambang di Indonesia.

Di sisi lain, Muchlis juga mengapresiasi secara satire Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

“Soal tambang. Hebatnya Bahlil,” ucapnya.

Diketahui, Uskup keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, mengkritik persoalan tambang nikel yang merusak lingkungan Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Kritik itu ia lontarkan saat menyampaikan khotbah hari minggu Pentakosta di gereja Katedral Tiga Raja, Timika, kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (8/6/2025).

Dalam khotbah yang disiarkan langsung multi media Katedral Timika itu, Uskup Bernardus menyatakan penyebab kerusakan lingkungan di Tanah Papua adalah ambisi para elit politik dan ekonomi.

“Saya kira 2.000 hektare di tanah Marind dibabat hanya untuk kepentingan oligarki dan ketamakan dan kerakusannya. Dan juga ini, Raja Ampat yang indah mulai hancur karena ketamakan dan kerakusan oligarki dan penguasa dengan slogan demi proyek strategis nasional atau PSN,”kata Mgr. Bernardus

Sementara itu, KWI ( Konferensi Waligereja Indonesia) dengan tegas melakukan penolakan izin tambang di Raja Ampat dengan alasan rentan hilang legitimasi moral.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |