Meruwat Persepsi Publik Terhadap Kilang Minyak Pertamina

5 hours ago 3
Ferdinand Hutahaean.

Oleh : Ferdinand Hutahaean (Aktivis Energi, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Politisi Nasional dan Praktisi Hukum)

FAJAR.CO.ID, OPINI -- Arus angin badai opini yang menghantam menyerang Pertamina seperti tak kunjung reda hampir setahun terakhir.

Diawali proses hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung terhadap pertamina yang kemudian memicu gerakan massal ketidak percayaan terhadap produk Pertamina.

Pasalnya, Kejaksaan Agung tanpa data akurat dan tanpa pemahaman yang kuat tentang cara produksi BBM, secara terburu-buru menyatakan bahwa Pertamina mengoplos BBM dan mengakibatkan kerugian negara hampir mencapai 1 Kuadraliun atau seribu trilliun.

Bagai disambar petir disiang bolong, Masyarakat terhentak kaget, serasa apa yang disampaikan oleh Kejaksaan adalah kebenaran atau setidaknya menjadi pembenar dari banyaknya hoax atau disinformasi yang beredar terhadap Pertamina.

Dan sayangnya, nasi telah menjadi bubur, dikala nama baik Pertamina telah rusak dengan pernyataan oplosan dan korupsi seribu trilliun, ternyata kemudian Kejaksaan meralat bahwa tidak ada oplosan dan pada akhirnya setelah para tersangka duduk sebagai terdakwa, hanya didakwa korupsi sekitar 285 Trilliun dan bukan seribu trilliun.

Hufftttt, Pertamina yang telah jadi bubur berusaha bangkit kembali menjadi nasi lembut yang siap konsumsi dengan menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun dibawah kepemimpinan Direktur Utama Simon Aloysius Mantiri, orang dekat Presiden Prabowo Subianto.

Dikala Pertamina sedang berusaha mengembalikan kepercayaan publik yang tergerus jatuh, akibat berita miring yang tidak benar soal oplosan dan korupsi seribub trilliun, Pertamina Kembali dihajar opini negative yang dibangun dengan sadar atau tidak sadar oleh Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Sadewa.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |