
FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akhirnya mengeluarkan jurus pamungkasnya untuk mencapai swasembada gula lebih cepat dari yang ditargerkan.
Bahwa urai Amran, pengembangan tebu nasional akan difokuskan pada dua strategi utama yakni intensifikasi dan ekstensifikasi.
Intensifikasi mencakup perbaikan irigasi, penggunaan benih unggul, pengolahan tanah yang efisien, dan penanganan serius terhadap kondisi ratoon.
“Bayangkan, 86 persen ratoon kita sudah 3 keatas, berarti sudah rusak kan. Nah, kita harus selesaikan ini dalam waktu singkat. Paling lambat 3 tahun kita harus bongkar ratoon, seluruhnya harus dibongkar, tidak ada pilihan,” ungkap Mentan Amran pada rapat kerja pengembangan tebu di Kantor PT. SGN di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/6/2025).
Untuk mendukung intensifikasi, lanjut Amran Sulaiman, pemerintah siap memberikan bantuan dalam bentuk pupuk bersubsidi, perbaikan infrastruktur pertanian, hingga dukungan benih yang berkualitas melalui sinergi dengan BUMN seperti PTPN.
Sementara untuk ekstensifikasi, pemerintah telah menargetkan perluasan lahan tebu baru hingga 200.000 hektare melalui kolaborasi dengan PTPN, sebagai bagian dari total 500.000 hektare lahan tebu yang sedang diupayakan.
“Ini bukan target maksimal (lahan), ini target minimal. Bisa mulai disiapkan tahun ini dan diselesaikan paling lambat tiga tahun. Anggaran untuk gula kalau untuk PTPN ya, diperkirakan Rp10 hingga Rp40 triliun,”ucap Mentan Amran.
Ia mendorong seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor perkebunan khususnya tebu untuk bergerak secara eksponensial dalam meningkatkan produksi gula nasional.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: