
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, ikut menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto yang disebut bakal membentuk Komisi Reformasi Kepolisian.
Dikatakan Jhon, langkah tersebut menunjukkan keberanian Prabowo untuk melepaskan diri dari bayang-bayang kekuasaan lama, Jokowi.
“Setelah memecat Budi Arie dari kabinet, Prabowo sepertinya mulai jadi diri sendiri dan berani melepas hegemoni Solo,” ujar Jhon kepada fajar.co.id, Sabtu (13/9/2025).
Lebih lanjut, Jhon mengatakan bahwa pembentukan komisi itu merupakan sinyal kuat bahwa Presiden menyadari adanya persoalan serius yang harus segera dibenahi di tubuh Polri.
“Sekarang urusan berikutnya adalah POLRI, Prabowo segera membentuk tim reformasi kepolisian," Jhon menuturkan.
"Artinya, Prabowo sadar lembaga ini punya sejumlah problem yang perlu diperbaiki dan sebisa mungkin melepas pengaruh politik dari manapun,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Polri harus berbenah demi meningkatkan profesionalitas dan kembali mendapatkan kepercayaan publik.
“Polri harus berbenah (dibenahi), Polri harus lebih baik,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, saat ditemui di Polda Sulsel, Benny K Harman menegaskan bahwa keberadaan Komisi Reformasi Kepolisian tidak akan berbenturan dengan tugas Kompolnas.
Ini yang menjadi ketakutan publik, sebab selama ini Kompolnas diketahui telah menjadi pengawas fungsional terhadap kinerja Polri.
"Kita mendukung rencana bapak Presiden melakukan reformasi institusi kepolisian. Bagi saya sih itu sudah tepat," ujar Benny kepada awak media, Jumat (11/9/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: