
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto baru saja melantik dua wakil menteri di Kabinet Merah Putuh pada Rabu (8/10). Keduanya yakni Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).
Terkait pelantikan dua wakil menteri tersebut, peneliti dari Citra Institute, Efriza memberi pandangan tersendiri. Dia menilai, pelantikan dua wamen itu sebagai indikasi bahwa Presiden Prabowo sudah tidak percaya 100 persen terhadap kedua menterinya.
Diketahui, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dinilai sebagai menteri kepercayaan mantan Presiden Joko Widodo (JokowI).
Efriza lantas menyebut, hubungan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 Jokowi tampaknya sedang tegang.
"Tidak retak (hubungan Prabowo dengan Jokowi), tetapi jika ada sedikit ketegangan adalah hal yang biasa," ujarnya.
Menurut Efriza, Prabowo pengin menunjukkan ketegasannya dan tak mau punya pembantu dengan loyalitas ganda.
"Hubungan Prabowo dengan Jokowi tidaklah benar-benar memburuk, sekadar dinamika politik saja, jalan keluar selalu berusaha dicari bersama oleh keduanya," kata Efriza.
Dia menilai, dinamika reshuffle merupakan salah satu alat Prabowo dan Jokowi mencari jalan keluar.
Menurutnya, Prabowo mengurungkan niatnya mengganti dua orang 'kepercayaan' Jokowi, yakni Budi Gunadi Sadikin (Menkes) dan Tito Karnavian (Mendagri). Namun, Prabowo menambah wakil menteri di bawah Budi dan Tito, yakni Wamenkes Benjamin Paulus dan Wamendagri Akhmad Wiyagus.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: