Korban MBG Berjatuhan, Berikut Tips Cara Beri Pertolongan Pertama Keracunan Makanan

6 hours ago 2
Ilustrasi siswa menyantap menu Makan Bergizi Gratis. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dihentikan Senin (17/2/2025). ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terus berulang di sejumlah daerah menimbulkan keprihatinan hingga kecaman publik.

Parahnya, masyarakat awam dan tenaga pendidik belum dibekali pengetahuan cukup mengenai perbedaan alergi dan keracunan makanan. Bahkan mampu memberi pertolongan pertama saat mendapatkan siswa yang kena keracunan.

Guru Besar Mikrobiologi Klinik FK-KMK UGM, Prof. dr. Tri Wibawa menjelaskan soal perbedaan antara alergi dan keracunan makanan, agar masyarakat dapat mengambil langkah pertolongan pertama yang tepat ketika gejala muncul.

Menurutnya, alergi makanan dan keracunan makanan memiliki penyebab dan mekanisme yang sangat berbeda. “Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang terjadi segera setelah mengonsumsi makanan tertentu. Bahkan dalam jumlah kecil, makanan pemicu alergi dapat menyebabkan gejala seperti biduran, pembengkakan saluran pernapasan yang memicu asma, hingga gangguan pencernaan,” jelasnya dilansir dari situs resmi UGM, Kamis (9/10).

Dalam beberapa kasus, reaksi alergi dapat berujung pada kondisi yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai anafilaksis. Sementara itu, keracunan makanan bukan disebabkan oleh reaksi sistem imun, melainkan akibat masuknya kuman atau zat berbahaya dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi.

"Keracunan makanan biasanya menimbulkan gejala seperti sakit perut, muntah, dan diare, yang muncul beberapa jam hingga hari setelah mengonsumsi makanan tersebut,” paparnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |