
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penyerangan yang diduga dilakukan anggota geng motor di sejumlah titik kota Makassar beberapa hari terakhir diduga didesign.
Hal ini semakin diperkuat oleh pernyataan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, dalam beberapa kesempatan.
Arya penegaskan bahwa rentetan kejahatan jalanan belakangan ini terkesan didesign dan ada pihak yang tidak ingin melihat kota Makassar menjadi aman dan kondusif.
Pengamat Hukum dan Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Amir Ilyas, menyebut, sedikitnya ada dua cara pendekatan yang bisa dilakukan Polisi dalam kasus ini.
"Dengan pendekatan empirik yang berobjekan hukum, misal dengan menggunakan pendekatan kriminologi, sosiologi, politik," Amir mengungkapkan cara pertama, Minggu (28/9/2025).
"Kedua, dengan pendekatan pure hukum," tambahnya.
Dikatakan Amir pendekatan pertama bersifat probabilitas. Bisa benar dan bisa juga tidak.
"Misalnya karena kejadian ini berentetan maka dalam dugaan sementara mungkin saja ada yang mendesign di baliknya," Amir menuturkan.
Tambahnya, dugaan ini menyasar kelompok tertentu yang tidak ingin Makassar terlihat aman, merusak citra, dan kepemimpinan walikota Makassar.
"Tapi itu masih dalam wilayah probabilitas," terangnya.
Lalu pada pendekatan yang kedua, Amir bilang, pure hukum jelas mengutamakan pada pembuktian hukum, khususnya hukum pidana.
"Ini tentunya dibutuhkan kerja ekstra dari kepolisian untuk menelusuri atau menangkap, menahan dan menggali informasi dari para pelaku yang terlibat," tukasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: