Investasi Pabrik Baterai EV Rp100 Triliun, Bahlil Lahadalia Klaim Ciptakan 35 Ribu Lapangan Kerja

1 day ago 12
Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hills (AIH), di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu (29/6). Foto: dokumentasi Biro Pers Istana

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan pabrik baterai kendaraan listik di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan nilai investasi pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle) sekitar USD6 miliar atau sekitar Rp 100 triliun.

Adapun pabrik baterai kendaraan listrik itu terletak di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di Karawang, Jawa Barat. Pabrik baterai kendaraan listrik ini terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL.

“Secara keseluruhan, investasi pabrik ini kurang lebih sekitar USD 5,9–6 miliar. Ini kurang lebih sekitar Rp 100 triliun,” ucap Bahlil, Minggu (29/6).

Apabila dirinci berdasarkan wilayahnya, investasi di Karawang, Jawa Barat sebesar USD 1,2 miliar, dan senilai USD 4,7 diinvestasikan di Maluku Utara. “Proyek ini menyerap 8 ribu tenaga kerja secara langsung,” kata dia.

Secara tidak langsung, lanjut Bahlil, proyek tersebut menciptakan lapangan pekerjaan kepada 35 ribu orang.

Kemudian, efek berganda yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dari kehadiran proyek tersebut diperkirakan mencapai USD 40 miliar. “Ini setiap tahun, ketika harganya naik, itu (efek berganda) naik lagi,” ucapnya.

Sebanyak lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan satu proyek dikembangkan di Karawang.

Pabrik baterai di Karawang berada di atas lahan seluas 43 hektare dan dioperasikan oleh perusahaan patungan PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB)—hasil kolaborasi IBC dengan CBL, anak usaha raksasa baterai dunia Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |