DPR Kritik Danantara Berutang Rp163 Triliun ke 12 Bank Asing, Dividen BUMN Rp150 Triliun ke mana?

11 hours ago 6
Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam

FAJAR.CO.ID -- Langkah PT Danantara berutang kepada 12 bank asing sebesar USD10 miliar atau sekitar Rp163 triliun dipertanyakan di DPR RI. Keputusan berutang ratusan triliun mengagetkan anggota DPR karena PT Danantara baru saja mengambil dividen BUMN hingga Rp150 triliun dengan alasan investasi.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Mufti Anam, mengaku khawatir pada langkah PT Danantara yang mengajukan pinjaman sebesar USD10 miliar atau sekitar Rp163 triliun kepada 12 bank asing.

"Soal utang Danantara sebesar 10 miliar Dolar Amerika Serikat kepada bank asing dalam bentuk multi garansi, jujur kami sedikit kaget,” kata Mufti dalam rapat dengar pendapat baru-baru ini.

Keputusan Danantara malah berutang ke bank asing dipertanyakan, karena sejak awal pembentukannya, Danantara diproyeksikan untuk mengelola investasi. Bukan malah menjadi alat negara untuk berutang.

“Karena setahu kami, Danantara diciptakan untuk bagaimana mengoptimalkan investasi, duit yang kita punya untuk investasi. Tapi ternyata juga menjadi bagian dari kepanjangan tangan pemerintah untuk melakukan utang,” ucapnya.

Ia pun secara tegas mempertanyakan dasar dan tujuan dari pinjaman jumbo tersebut.

“Maka kami tanyakan soal hal itu, betul nggak utang 10 miliar USD? Untuk apa?” tanya Mufti.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa negara sejauh ini sudah menyuntikkan dana yang sangat besar ke Danantara.

"Sekarang dividen yang sudah diberikan negara Rp90 triliun, bahkan kalau kita menyitir pernyataan Pak Rosan di media, sudah mencapai Rp150 triliun. Bahkan kemarin ketika kami tanya ketika FGD, ternyata hanya Rp140 triliun. Itu duitnya ke mana?” bebernya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |