
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- PSM Makassar masih bisa dikatakan belum menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Sampai pekan ketujuh ajang Super League 2025/2026, PSM masih berjuang di papan tengah klasemen sementara.
Dari enam laga yang sudah dimainkan, skuad asuhan pelatih Bernardo Tavares ini baru meraih satu kemenangan saat menghadapi Persija Jakarta.
Sisanya empat pertandingan lain berakhir imbang dan satu laga harus berakhir dengan kekalahan.
Dari enam laga tersebut, yang paling disoroti adalah tingkat produktivitas gol PSM yang disebut sangat kurang.
Abu Kamara dan kawan-kawan sejauh ini baru berhasil mencetak enam gol berbanding dua kali lipat dari pemuncak klasemen Borneo FC yang sudah mencetak 12 gol.
Ini tentunya jadi PR besar untuk pelatih Bernardo Tavares agar meningkatkan ketajaman lini depannya.
Dengan tujuan tentunya jelas agar bisa meraih hasil maksimal di setiap laga yang dimainkan.
“Kami baru bermain enam pertandingan, bukan tujuh. Jadi bayangkan jika kami bisa memenangkan pertandingan lain, kami sudah mendapatkan tambahan tiga poin,” kata Tavares.
Menurutnya, problem produktivitas bukan berarti lini depan PSM mandul, melainkan soal efektivitas eksekusi peluang.
Dan di laga terbaru, PSM Makassar harus puas kembali berbagi poin di pekan ketujuh ajang Super League 2025/2026.
Satu poin yang didapatkan PSM Makassar terjadi usai bermain imbang menghadapi tim tamu PSIM Yogyakarta.
Laga yang berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Sabtu (27/9/2025) berakhir sama kuat 0-0.
“Masalah produktivitas? Kami hanya perlu menciptakan peluang untuk mencetak gol. Siapa yang jadi man of the match?,” sebutnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: