
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Juru Bicara Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M. Massardi, blak-blakan menyebut KPU dengan kalimat yang sangat menohok.
Bukan tanpa alasan, Adhie merasa bahwa KPU telah melakukan blunder besar dengan membuat aturan lalu dicabut kembali setelah ramai dikritik.
Aturan tersebut, mengenai dokumen Capres-cawapres yang dikecualikan alias dirahasiakan KPU.
Kecurigaan publik tentang dugaan permainan politik semakin menguat sebab beriringan dengan aturan baru yang telah dicabut itu, ijazah SMA Wapres Gibran Rakabuming Raka dipersoalkan.
"Belati KPU, aturan bodoh KPU rahasiakan ijazah Capres atau Cawapres itu seperti belati yang ditusukkan ke perut demokrasi. Ini kriminal," ujar Adhie di X @AdhieMassardi (16/9/2025).
Ia menggambarkan bahwa tusukan belati itu membuat demokrasi di Indonesia terluka dan butuh waktu untuk menyembuhkannya.
"Maka ketika dicabut bikin demokrasi ngucurkan darah deras," sebutnya.
Adhie bilang, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) kini memiliki alasan tepat untuk menciptakan orang-orang KPU yang terlibat dalam penggagasan aturan tersebut.
"DKPP jadi lebih punya alasan tepat mecat semua anggota KPU sebagai kriminal demokrasi," cetusnya.
Sebelum aturan itu dicabut, Adhie mendorong agar DKPP mengevaluasi semua anggota KPU.
"Kebodohan serius DKPP wajib berhentikan semua anggota KPU yang bodoh , buta huruf demokrasi," Adhie menuturkan.
Ia menegaskan, semua persyaratan untuk calon pejabat publik yang dipilih rakyat harus dibuka untuk referensi bagi pemilih.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: