
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polemik kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus bergulir.
Pengacara Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin, blak-blakan memberikan solusi praktis agar program ini tetap berjalan tanpa membahayakan siswa.
Dikatakan Ahmad, wacana evaluasi MBG tidak boleh berhenti pada sekadar kritik.
Ia menilai, ada jalan keluar agar program tetap terlaksana dengan jaminan keamanan bagi murid, sekaligus menutup celah praktik rente dan korupsi.
“Solusi paling sederhana adalah melibatkan orang tua atau wali siswa sebagai pelaksana program. Bukan lagi diserahkan pada pihak ketiga yang rawan manipulasi,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Senin (29/9/2025).
Ia menjelaskan, pemerintah cukup menetapkan standar gizi, menu, serta nominal biaya per porsi. Nilai itu bisa berbeda di tiap daerah, menyesuaikan kondisi setempat.
“Misalnya ditetapkan Rp15 ribu per anak, dengan menu ayam goreng dan sayur. Daftar menu dan uangnya diserahkan langsung ke orang tua siswa via sekolah untuk jangka satu bulan,” sebutnya.
Dengan pola itu, menurutnya, banyak keuntungan yang bisa diperoleh.
Mulai dari hemat peralatan karena orang tua bisa menggunakan perkakas rumah tangga, hingga jaminan kualitas bahan makanan yang lebih segar.
“Yang paling penting, tidak akan ada orang tua yang meracuni anaknya sendiri. Kalau pun ada kelalaian, efeknya hanya pada satu dua siswa, bukan massal seperti sekarang,” ucapnya.
Ahmad juga menyinggung bahwa opsi ini memang berpotensi ditolak pemerintah. Sebab, dengan pola tersebut, peluang rente dan korupsi bisa hilang.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: