379 Personel Dikerahkan, Bazarnas Masih Kesulitan Evakuasi Santri Ponpes Al Khoziny

3 weeks ago 25
Sejumlah petugas gabungan bersiap mengevakuasi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.

FAJAR.CO.ID, SIDOARJO -- Proses evakuasi santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo tampaknya cukup sulit dilakukan Bazarnas maupun pihak terkait lainnya.

Terbukti, sejak kejadian pada Senin (29/9), proses penyelamatan korban hingga saat ini belum sepenuhnya bisa dilakukan. Tim Bazarnas hingga Rabu (1/10) masih berjibaku untuk mengevakuasi para korban yang terjebak d bawah reruntuhan bangunan.

Meski Bazarnas dan tim gabungan telah mengerahkan banyak personel, para santri yang menjadi korban masih sulit dikeluarkan dari reruntuhan. Dalam operasi ini, setidaknya melibatkan 379 personel dari 65 instansi.

Tim gabungan hingga kini telah melakukan evakuasi terhadap sebelas korban yang sempat terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Dari sebelas korban tersebut tiga di antaranya meninggal dunia.

Dari proses penyelamatan ini, tim penyelamatan gabungan dari Basarnas menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan.

Dari jumlah tersebut, Basarnas melaporkan delapan di antaranya berstatus hitam, sedangkan tujuh lainnya merah yang artinya masih hidup.

Basarnas memprioritaskan suplai vital kepada tujuh korban di zona merah berupa oksigen, makanan, minuman, hingga infus.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan suplai vital itu diberikan melalui celah-celah reruntuhan, agar korban mampu bertahan lebih lama dari batas krusial 72 jam pascakejadian.

"Saat tim dapat mencapai korban, melalui celah-celah di bawah reruntuhan yang tersedia, selama mendapatkan suplai makan minum serta infus maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama," kata Syafii di Sidoarjo.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |