Setelah Beras Oplosan, Muncul Pupuk Palsu Rugikan Petani Rp3,2 Triliun, Menteri Amran: Tidak Ada Ampun!

7 hours ago 3
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Praktik kejahatan pangan kembali terungkap. Setelah beras oplosan yang diindikasi merugikan masyarakat hingga Rp99 triliun, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali mengungkap data, pupuk palsu merugikan petani Rp3,2 triliun. Amran menegaskan tidak ada kompromi terhadap mafia pangan.

Menteri asal Sulsel itu menegaskan komitmennya untuk memberantas habis kejahatan pangan, mulai dari pupuk palsu hingga pengoplosan beras. Dalam sambutannya di acara pengambilan sumpah sarjana kedokteran Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar, Senin (14/7/2024), Amran menyebut pihaknya telah menyerahkan puluhan kasus kepada penegak hukum.

“Contoh ada pupuk palsu, itu merugikan petani sampai Rp3,2 triliun. Kami sudah serahkan ke kejaksaan dan kepolisian. Tidak bisa dibiarkan,” kata Amran.

Lebih dari itu, ia mengungkap bahwa praktik pengoplosan beras skala besar juga telah merugikan masyarakat secara sistemik. Kementan mencatat 212 kasus beras oplosan, dan sekitar 86 persen beras premium yang beredar tidak sesuai standar.

“Kerugiannya tembus Rp99 triliun. Kalau praktik ini dibiarkan 10 tahun, itu bisa Rp1.000 triliun. Mafia seperti ini tidak bisa diberi ruang. Kita harus tegas,” tegasnya.

Menurut Amran, kejahatan pangan bukan hanya soal hukum, tetapi juga menyangkut keadilan sosial bagi masyarakat kecil. Harga beras yang naik karena pengoplosan langsung memukul daya beli warga miskin.

“Bayangkan beras biasa dijual sebagai premium dengan selisih Rp3.000 per kilo. Rakyat kecil yang paling dirugikan. Apa kita tidak punya rasa? Ini biadab!” serunya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |