Sempat Tertunda, Nadiem Makarim Akan Kembali Diperiksa Besok setelah Dicekal ke Luar Negeri Selama 6 Bulan

9 hours ago 7
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menjalani pemeriksaan perdana Kejaksaan Agung sebagai saksi kasus kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek pada tahun 2019—2022. Foto: Antara

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim akan kembali diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Terkait dugaan korupsi pengadaan sistem chromebook di Kemendikbud Ristek. Nadiem akan dimintai keterangan lagi pada Selasa besok, (15/7/2025).

Nadiem akan diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi di Kemendikbudristek pada 2019-2022.

Kemarin kan yang bersangkutan meminta penundaan, penyidik kemudian menjadwalkan pemeriksaan kembali Selasa besok,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar.

Diketahui, Kejagung sempat menjadwalkan pemeriksaan lanjutan pada 8 Juli 2025, namun ditunda setelah kuasa hukum Nadiem — Hotman Paris Hutapea — mengajukan penundaan selama seminggu.

Pada Senin, 23 Juni 2025 lalu, Nadiem menjalani pemeriksaan. Tiba di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung sekitar pukul 09.10 WIB dan menjalani pemeriksaan selama 12 jam hingga sekitar pukul 21.00 WIB.

Sebagai menteri, Nadiem dimintai penjelasan terkait pengambilan keputusan strategis pada proyek besar tersebut.

Jaksa mendalami 31 pertanyaan pokok, khususnya terkait perannya sebagai Menteri dalam penggunaan anggaran Rp 9,9 triliun untuk proyek Chromebook, keputusan rapat teknis Mei 2020, serta alasan perubahan spesifikasi dari Windows ke Chromebook.

Kasus ini bermula dari proyek pengadaan laptop untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia pada 2021–2023. Proyek ini diklaim sebagai bagian dari digitalisasi pendidikan nasional dan ditopang anggaran jumbo senilai Rp9,9 triliun dari APBN.

Namun dalam perjalanannya, proyek tersebut menuai kritik dan sorotan. Banyak laporan menyebut laptop yang dikirim tidak sesuai spesifikasi, sistem operasinya berbeda dari perencanaan awal, dan harga pembelian jauh di atas standar pasar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |