
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyentil pejabat yang bagi-bagi harta rakyat. Terutama kepada loyalisnya.
“Jika kewenanganmu dari rakyat hanya kau gunakan untuk bagi-bagi harta rakyat dan negara ke para penjilatmu,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Senin (14/7/2025).
Menurut Didu, jika itu dilakukan. Maka sama saja menggali kuburan bangsa.
“… maka engkau sedang menggali kuburan bangsamu,” pungkasnya.
Didu tak menyebut siapa pejabat yang dimaksud. Namun ia sebelumnya getol mengkritik pengangkatan komisaris BUMN.
Salah satu yang dikritik, yakni pengangkatan Komisaris Pertamina Hulu Energi (PHE).
“Anak perusahaan Pertamina PHE sering kami istilahkan sebagai anak perusahaan “surga” bagi komisaris karena tanpa kerja apapun akan untung - tinggal keruk,” ujar Didu,
“Sebagian besar keuntungan Pertamina berasal dari PHE,” tambah Didu.
Namun kini, PHE diduduki tokoh yang tidak sesuai kapasitasnya. Misalnya Qodari dan Denny JA yang merupakan konsultan politik.
“Tapi lucu, PHE adalah perusahaan murni masalah teknik tapi diisi komisaris dari tukang survey,” pungkasnya.
Denny JA dan Qodari, diketahui diangkat jadi komisaris setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Denny JA jadi komisaris utama dan komisaris independen. Kemudian Stella Christie dan Qodari masing-masing komisaris.
Denny JA dikenal sebagai pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2003. Melalui lembaga konsultan politiknya, memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) lima kali berturut-turut, mulai 2004, 2009, 2014, 2019, dan 2024.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: