
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Respons Presiden Prabowo Subianto terhadap tuntutan masyarakat yang menggelar aksi besar-besaran sejak pekan lalu, dinilai tidak menyentuh substansi yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa.
Sebaliknya, Presiden Prabowo dinilai hanya menitikberatkan penyelesaian masalah imbas aksi demo itu pada isu keamanan dan stabilitas negara. Padahal, banyak aspirasi masyarakat yang seharusnya menjadi perhatian presiden.
Misalnya saja terkait institusi polri, dimana masyarakat mendesak adanya reformasi di tubuh lembaga itu.
Puteri Indonesia Papua Barat 2015 sekaligus aktivis sosial, Olvah Alhamid bahkan mengkritik tajam respons pemerintah atas aksi demonstrasi besar yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Menurutnya, penyikapan yang ditunjukkan pemerintah tidak sejalan dengan substansi tuntutan rakyat, sehingga pengorbanan massa dianggap sia-sia.
Olvah menegaskan bahwa protes rakyat di berbagai sektor menandakan adanya masalah struktural yang belum dijawab pemerintah.
Dia meminta agar pemerintah tidak hanya fokus menjaga citra dan stabilitas, tetapi berani melakukan perubahan fundamental yang memberi keadilan sosial.
“Momentum ini seharusnya dibaca sebagai alarm. Jika pemerintah gagal merespons dengan langkah nyata, rasa ketidakpuasan publik bisa semakin meluas dan mengancam legitimasi,” pungkasnya.
Pemilik nama asli Syarifah Olvah Bwefar Alhamid, ini menilai pemerintah lebih menitikberatkan pada isu keamanan dan stabilitas ketimbang mendengar aspirasi masyarakat.
“Protes rakyat hanya dianggap ancaman terhadap kelanggengan kekuasaan, padahal ada pesan penting yang harus dibaca dengan serius,” ujarnya, dilansir dari JPNN, Rabu (3/9).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: