Pernah Tinggalkan Anies Baswedan, Nazlira Alhabsy Sindir PKS: Dukung Gibran tapi Imbalan Politik Nol Besar

2 hours ago 4
Anies Baswedan sedang membaca buku How Democracies Die. Foto: Instagram @aniesbaswedan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara sekaligus pegiat media sosial, Nazlira Alhabsy, menguliti langkah politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pasca Pilpres 2024.

Dikatakan Nazlira, perubahan sikap PKS dari oposisi justru membuat partai itu kini tidak mendapat imbalan politik apa pun dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Apa imbalan politik dan posisi kader Partai Keadilan Sejahtera dalam pemerintahan Prabowo-Gibran?," ujar Nazlira di X @Naz_lira (18/8/2025).

Nazlira menilai, PKS yang semula selama 10 tahun menjadi oposisi pemerintahan Jokowi dan mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, akhirnya banting setir.

“PKS, yang pada awalnya merupakan partai oposisi selama 10 tahun Pemerintahan Jokowi berkuasa dan mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," sebutnya.

"Kemudian melakukan pergeseran strategis, banting stir dari Partai Politik Ideologis Religius menjadi Partai Politik Pragmatis Oportunis dan kemudian bergabung dengan koalisi Jokowi untuk menyukseskan misi anaknya menjadi Wapres,” tambahnya.

Namun setelah Gibran berhasil duduk sebagai Wakil Presiden, PKS justru tak mendapat tempat di Kabinet Merah Putih.

"Hasilnya setelah mission meWapreskan Gibran sukses, ternyata analisis mendalam terhadap susunan Kabinet Merah Putih dan posisi-posisi penting lainnya menunjukkan bahwa PKS hingga saat ini masih belum menerima penunjukan langsung pada jabatan politik apapun dalam kabinet Merah Putih,” jelas Nazlira.

Ia bahkan menyindir, meski PKS memiliki basis suara dan kursi lebih besar dibanding partai kecil seperti PSI maupun Gelora, partai itu justru tidak mendapat bagian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |