Perang Thailand dan Kamboja, Komisi I Minta Pemerintah Serukan Kedua Negara Akhiri Konflik

19 hours ago 8
Warga mengungsi di Thailand, menyusul bentrokan di perbatasan Thailand-Kamboja pada 24 Juli 2025. ANTARA/Xinhua.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perang langsung antara militer Thailand dengan militer Kamboja yang meletus pada Kamis (24/7) di sepanjang perbatasan kedua negara menuai keprihatian.

Karena itu, perlu ada upaya serius yang dilakukan berbagai pihak terutama negara-negara tetangga untuk meredakan ketegangan tersebut. Pasalnya, perang hanya akan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material yang tidak sedikit.

Seruan agar segera ada upaya untuk mendamaikan kedua negara disampaikan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh. Dia meminta pemerintah Indonesia untuk segera bergerak dan turun tangan dengan menyerukan kepada Thailand dan Kamboja agar segera mengakhiri perang.

Harapan itu disampaikan Oleh Soleg setelah menyaksikan konfilk antara kedua negara yang makin memanas, bahkan bisa memicu perang yang lebih luas.

"Tentu Komisi I melalui pemerintah untuk segera menyerukan kepada dua negara untuk bisa menjaga perdamaian dunia. Mengakhiri ketegangan dan bahkan mengakhiri perang ya," kata Oleh kepada wartawan, Jumat (25/7).

Selain menyerukan pemerintah untuk melakukan diplomasi terhadap kedua negara, Oleh juga mengimbau pemerintah segera melakukan antisipasi dampak dari perang tersebut, terutama berkaitan dengan WNI yang ada di Kamboja dan Thailand.

"Harus sesegera mungkin diantisipasi, soal bagaimana mengamankan 100 persen WNI atau diaspora di kedua negara," lanjutnya.

Dia mengatakan pemerintah perlu membentuk tim untuk pemulangan WNI di dua negara tersebut. Apalagi jika perang kedua negara tidak segera berakhir.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |