
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Setelah banyak merepotkan rakyat kecil, bos PPATK, Ivan Yustiavandana, akhirnya dipanggil Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan klarifikasi.
Bahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, setelah pemanggilan terhadap PPATK membuka kembali rekening yang dibekukan sebelumnya.
Menanggapi hal tersebut, Pegiat Medsos, Yusuf Dumdum, menuding bahwa bos PPATK membuat kebijakan tanpa berpikir panjang mengenai dampaknya.
"Ketika menerapkan kebijakan tanpa mikir. Hasilnya kek gini. Padahal, jutaan rakyat bisa jadi korban," kata Yusuf di X @yusuf_dumdum (31/7/2025).
Ia pun merasa heran melihat kebijakan sejumlah pejabat yang tidak mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Justru membuat rakyat semakin kesulitan.
"Mereka dibayar mahal-mahal cuma bikin susah rakyat. Ahsuuuu dahlah!," tandasnya.
Sebelumnya, kebijakan pemerintah memblokir rekening menganggur tiga bulan menuai protes. Di tengah itu, Presiden memanggil pejabat terkait.
Prabowo memanggil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Itu dikonfirmasi Ivan. Kepada awak media di istana, ia menyebut dipanggil presiden, tapi belum tahu agendanya.
"Iya iya nanti ya. Saya dipanggil presiden, belum tahu agendanya," kata Ivan ke awak media.
Untuk diketahui, pemblokiran rekening berdasarkan regulasi perbankan nasional serta amanat Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: