
FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Mari mengenang kembali sosok Tanri Abeng, namanya tersemat dalam sejarah perjalanan BUMN di Indonesia.
Tanri Abeng merupakan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pertama di Indonesia, yang menjabat pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan kemudian berlanjut ke Presiden B.J. Habibie pada periode 1998-1999.
Masa jabatan Tanri, terjadi di tengah krisis moneter yang mengguncang negeri, Tetapi tidak menyerah dengan kondisi yang menerka negeri.
Masalah tersebut justru membuat bahu Tanri semakin kuat dan hadir dengan visi yang belum pernah diusung sebelumnya.
Karena jabatan yang disandang di BUMN, sehingga ia mencanangkan ide baru dan harus mengubah sistem kemudian dikelola layaknya korporasi profesional, bukan sekadar perpanjangan tangan kekuasaan.
Tidak sekadar memiliki kekuasaan, namun Tanri dikenal sebagai profesional murni, bukan politisi, dan rekam jejak panjang di dunia korporasi.
Rekam jejak yang ditinggalkan, yakini termasuk sebagai CEO di sejumlah perusahaan besar seperti Union Carbide Indonesia, BAT Indonesia, dan Bakrie & Brothers.
Bahkan, Julukan "manajer satu miliar" yang melekat padanya mengacu pada nilai gaji tahunannya saat menjabat sebagai CEO BAT Indonesia, fenomena langka pada masanya.
Dari reputasi inilah ia justru dipercaya memegang kendali atas ratusan BUMN yang sebelumnya tersebar di bawah berbagai kementerian.
Adapun langkah pertama Tanri adalah membangun sistem, ia membentuk TIM Restrukturisasi dan privatisasi.
Tidak berhenti disitu, Tanri kemudian menyatukan BUMN di bawah satu otoritas,
hingga mendorong transparansi serta akuntabilitas.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: