Jadi Korban Penutupan Sepihak, 70 Santri di Makassar Terpaksa Belajar Al-Qur’an di Teras Rumah

8 hours ago 6
Santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Alimul Ilmi di Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar meratapi nasibnya (Foto: Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sedikitnya 70 santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Alimul Ilmi di Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, kini harus mengikuti kegiatan belajar mengaji di rumah warga, setelah tempat mereka mengaji ditutup secara tiba-tiba oleh oknum yang diduga dari sebuah perusahaan lokal.

Kepala TPQ, Supriadi, menyatakan bahwa sejak akses ke lokasi TPQ ditutup, anak-anak harus mengaji dengan kondisi seadanya, bahkan di pinggiran jalan karena ruang di rumah warga sangat terbatas.

"Apa yang saat ini kita lihat, anak-anak mengaji dengan apa adanya dan proses mengaji ibu bergantian karena mengingat tempat mengaji kami betul-betul ditutup aksesnya oleh oknum salah satu perusahaan lokal di Kota Makassar,” ujar Supriadi, Senin (16/6/2025).

Supriadi menilai tindakan penutupan itu sangat merugikan dan dilakukan tanpa dasar hukum yang jelas.

Ia menyebut tindakan itu sebagai pemaksaan yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengajar dan orang tua santri.

"Penutupan TPQ ini menjadi perhatian, sangat mengecewakan dan memprihatinkan, karena ditutup secara paksa,” lanjutnya.

Dikatakan Supriadi, TPQ yang telah berdiri selama tiga tahun itu dibangun dari swadaya masyarakat.

Ia menduga insiden ini berkaitan dengan praktik mafia tanah, meskipun pihak TPQ sudah memiliki izin resmi dari pemilik sah lahan yang bersertifikat.

“Kami menduga ini adalah permainan mafia tanah. TPQ yang kita pakai ini sudah berdiri selama tiga tahun ada swadaya masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Renovasi yang dilakukan demi kenyamanan santri justru menjadi titik awal munculnya klaim sepihak dari sejumlah orang yang mengaku sebagai pemilik lahan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |