Gempa Poso: BNPB Larang Warga Beribadah di Rumah Ibadah Retak, Ini Alasannya

4 weeks ago 25
 Aparat TNI/Polri membantu membersihkan material bangunan yang rusak akibat dampak gempa magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8/2025). ANTARA/HO-Humas Korem 123/Tadulako Ilustrasi: Aparat TNI/Polri membantu membersihkan material bangunan yang rusak akibat dampak gempa magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8/2025). ANTARA/HO-Humas Korem 123/Tadulako

FAJAR.CO.ID, POSO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta tim gabungan untuk mendata kondisi rumah ibadah yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan warga saat menjalankan ibadah.

Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan bahwa asesmen menyeluruh akan dilakukan bersama TNI, Polri, dan lembaga terkait di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, wilayah yang paling terdampak gempa bermagnitudo 5,8 pada Minggu (17/8/2025).

“Jika bangunan dinilai rentan secara struktur, maka disarankan tidak digunakan untuk kegiatan ibadah. Ini demi menjaga kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” tegas Suharyanto, Selasa (19/8/2025).

Dari laporan kaji cepat sementara, tercatat delapan warga luka ringan, sementara 49 rumah rusak berat dan 34 rumah rusak ringan. Selain itu, tiga gereja dan satu sekolah dasar juga ikut terdampak.

BNPB menekankan, rumah ibadah harus mendapat perhatian khusus karena menjadi titik kumpul warga, baik untuk kegiatan rutin maupun saat bencana. Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama tim gabungan diminta segera melakukan perbaikan darurat dan menyiapkan langkah mitigasi agar aktivitas keagamaan bisa kembali aman.

“BNPB akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk pemulihan fasilitas umum seperti rumah ibadah dan sekolah,” tambah Suharyanto. (*/ant)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |