Gelombang PHK di Bantaeng: Kita Mesti Duduk Bersama

6 hours ago 4


Penulis : Irsan Akbar (Ketua KNPI Kabupaten Bantaeng)

FAJAR.CO.ID, BANTAENG — Bantaeng bukan sekadar Daerah yang isinya manusia semata, lebih dari itu kita memiliki prinsip sipakatau, sipakalebbi dan sipakainga’. Jauh dari yang namanya represif bahkan saling mengancam atau mengganggu aktivitas khalayak umum.

Saya mulai dari Smelter Bantaeng, berdiri sejak 2018 dan beroperasi pada tahun 2019 bukan tidak mungkin 7 tahun lamanya telah memberi manfaat bagi masyarakat Bantaeng, saya teringat Pajukukang yang dulunya kering dan kurang memiliki potensi besar akan segi ekonomi, telah berubah bak raksasa yang menjanjikan kesejahteraan. Tidak satu orangpun yang mengeluh segi ekonomi, dari mulut satu ke mulut yang lain menjadi “pride” tersendiri bagi masyarakat Bantaeng yang bekerja pada Smelter tersebut.

Beberapa hari terkahir, kita mendengar dan menyaksikan sebuah parodi yang tidak biasa, gelombang karyawan Smelter Bantaeng “dirumahkan”/diistirahatkan/break” atau apalah namanya karena terdengar kabar situasi finansial Smelter bantaeng lagi tidak baik-baik saja (potensi merugi) menjadi buah bibir dari kalangan Perusahaan, pekerja bahkan masyarakat Bantaeng.

Hal tersebut menjadi percikan kecil dan membuahkan gelombang aksi atas tuntutan Buruh Mengenai istilah dirumahkan, PHK Massal, dan Hak kelebihan jam kerja, aksi tersebut sudah Berlangsung 24 jam lebih dan saya yakini sangat menganggu Aktivitas Smelter Bantaeng namun ini hal wajar karena info yang berhembus belum ada titik temu antara pekerja dan pengusaha.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |