Ferdinand Salahkan Pemerintah Soal Mundurnya 160 Guru Sekolah Rakyat, Alasannya Masuk Akal

13 hours ago 5
Politisi, Aktivis Sosial Politik dan Hukum Ferdinand Hutahean

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, ikut menanggapi polemik 160 guru Sekolah Rakyat yang mundur belum lama ini.

Ia menilai hal tersebut seharusnya tidak perlu terjadi jika sistem rekrutmen pemerintah dijalankan dengan cermat.

“Mundurnya para guru yang bakal mengajar di Sekolah Rakyat seharusnya tidak perlu terjadi, kalau penataan dan rekrutmennya benar-benar dibuat dengan baik,” kata Ferdinand kepada fajar.co.id, Selasa (29/7/2025).

Dikatakan Ferdinand, proses perekrutan seharusnya mempertimbangkan jarak domisili calon guru dengan lokasi Sekolah Rakyat.

Perekrutan tanpa memperhatikan faktor geografis, kata dia, justru memicu ketimpangan yang membebani para pendidik.

“Misalnya itu kan direkrut guru yang memang domisilinya berada di sekitar dan tidak jauh dari Sekolah Rakyat yang ada,” lanjutnya.

Ferdinand menyayangkan jika guru yang direkrut berasal dari wilayah yang jauh dari lokasi mengajar.

Pasalnya, dengan gaji yang minim, biaya transportasi justru akan menyedot penghasilan mereka.

“Kalau direkrutnya jauh dari Sekolah Rakyat, tentu ini kendala, karena gaji mereka tidak seberapa, kecil. Kalau mereka harus menghabiskan gaji untuk transportasi mereka, ini kan kekonyolan namanya,” tegasnya.

Ia menilai pemerintah seharusnya berpikir lebih matang dalam menyusun skema perekrutan guru agar tidak menyulitkan mereka di lapangan.

“Saya pikir ini adalah kesalahan pemerintah, tidak bisa disalahkan para calon guru ini seolah-olah mereka pilih-pilih dan tidak mau kerja karena jauh. Ini kesalahan mutlak pemerintah, rekrutmen yang salah,” terangnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |