
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ahli komunikasi psikologi, Geofakta Razali, blak-blakan bicara terkait dugaan praktik kecurangan dalam pengadaan biskuit untuk ibu hamil dan balita.
Ia menilai tindakan itu bukan hanya korupsi biasa, melainkan kejahatan yang merampas masa depan generasi bangsa.
Dalam unggahannya yang viral, Geofakta mengaku terkejut dengan dugaan biskuit untuk pencegahan stunting justru berbahan dasar tidak layak.
“Sumpah yah gua itu sampai bengong, anak-anak bangsa ini, bayi, ibu hamil yang seharusnya dapat gizi buat cegah stunting malah dikasih biskuit oplosan,” ujar Geofakta dikutip dari unggahan Facebooknya (27/8/2025).
Ia menyinggung bahan pembuatan biskuit yang diduga hanya mengandalkan gula dan tepung.
“Gula ama tepung, seakan-akan sampai perut rakyat gitu yah terutama anak-anak itu bisa ditipu oleh mereka,” katanya.
Geofakta menilai kebijakan ini mengabaikan prinsip dasar pemenuhan gizi.
“Para ahli gizi, tenaga kesehatan itu udah jungkir balik ngomongin protein, edukasi zat besi. Semua itu ilmu dikencingin ama pejabat rakus,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan besar terhadap masa depan bangsa.
"Jangan dipikir ini cuma maling uang negara loh, ini tuh maling masa depan, mereka rampas kesehatan badan anak-anak, kecerdasan generasi,” ungkapnya.
Geofakta juga menyinggung ironi janji pemerintah tentang generasi emas 2045.
“Tapi di podium itu mereka masih berani ngomong generasi emas 2045, emas dari mana kalau yang ditanam cuma tepung gula,” cetusnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: