Bambang Widjojanto Bongkar Dua Motif Tewasnya Arya Daru Diplomat Kemenlu, Pelaku Ingin Buat Skenario Palsu

9 hours ago 7
Bambang Widjojanto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Arya Daru Pangayunan (39), diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Petugas indekos menemukan jasad Arya Daru di atas tempat tidur dengan kondisi kepala dibalut lakban dan ditutupi selimut.

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mencoba menganalisa motif kematian sang diplomat. Apakah pembunuhan atau bunuh diri?

"Si pelaku pembunuhan sedang mengirim pesan simbolik. Maka kemudian harus dibaca pakai teori-teori pembunuhan. Yang paling pertama adalah bagaimana kejahatan itu dilakukan," tutur BW, akronim namanya, dalam Podcast Satoe Indonesia yang tayang di YouTube, dikutip pada Sabtu (12/7/2025).

Pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu mengurai, dengan wajah dilakban, bagi kalangan kriminolog adalah simbol pembungkaman.

Pesannya untuk orang lain melalui korban itu adalah yang bicara dan membocorkan informasi, akan bernasib seperti ini.

Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025)

Apalagi, lanjut BW, jika benar Arya sedang terlibat dalam melindungi warga negara dalam kasus TPPO dalam kaitan Kamboja atau di tempat lain maka ini menjadi semakin relevan untuk melihat pola ini.

"Apakah pembunuhnya ini sedang mengirim pesan: kalau lu bicara, gw bungkam. Begitu kira-kira," terangnya.

BW menggarisbawahi bahwa ini adalah keahlian profesional dari pelaku yang tidak meninggalkan jejak. Dia ingin membuat skenario palsu seolah-olah ini bunuh diri.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |