
FAJAR.CO.ID -- Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas mencapai babak baru. Amerika Serikat (AS) yang juga bertindak sebagai negosiator menyatakan Israel telah menyetujui usulan gencatan senjata terbaru.
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyampaikan tahap terbaru negosiasi gencatan senjata terbaru tersebut pada Kamis (29/5/2025) waktu setempat.
Menurut Leavitt, usulan gencatan senjata terbaru tersebut telah disampaikan kepada Hamas setelah mendapatkan persetujuan dari pihak Israel.
"Saya juga dapat mengonfirmasi bahwa diskusi tersebut terus berlanjut, dan kami berharap gencatan senjata di Gaza akan terjadi sehingga kami dapat memulangkan semua sandera," tutur Leavitt, dikutip Jumat (30/5/2025).
Terkait usulan gencatan senjata terbaru yang disebut AS telah disetujui oleh Israel tersebut, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum memberikan konfirmasi atas kabar ini. Namun, media Israel melaporkan bahwa proposal gencatan senjata telah disetujui.
Respons Hamas Terkait Usulan Gencatan Senjata
Setelah AS menyatakan Israel telah menyetujui usulan gencatan senjata, Hamas dilaporkan saat ini meninjau proposal gencatan senjata yang baru.
Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri menyatakan, diskusi internal sedang berlangsung. Akan tetapi, ia mengungkap ada syarat-syarat yang mencerminkan posisi Israel.
"Tidak mencakup komitmen mengakhiri serangan, menarik pasukan Israel atau mengizinkan masuknya bantuan seperti yang telah diminta oleh Hamas," kata Zuhri.
Meskipun proposal belum mencakup tuntutan rakyat, pihak Hamas sedang mempelajarinya untuk kepentingan bersama.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: